Jumat, 11 Desember 2009

Contoh ragam baku & tidak baku

Contoh ragam baku & tidak baku

Ragam baku :
1. Ia merupakan anak yang aktif di perkuliahan.
2. Rudi menjadi atlet nasional.
3. Budi memiliki penilaian yang amat detail.
4. Ani merupakan ciri-ciri orang yang cendekiawan.
5. Koperasi memiliki asas kekeluargaan.

Ragam tidak baku :
1. Ia merupakan seorang yang sangat mulya didalam lingkungannya.
2. Ia memiliki penilaian yang subyektif terhadap permasalahan itu.
3. Hewan anjing memiliki frekwensi pendengaran yang amat tinggi.
4. Ia jarang sekali terlihat beraktifitas.
5. Budi mangantar jenasah temannya hingga malam hari.

Liburan Lebaran

Banyak yang melakukan perjalanan pada saat lebaran tiba yaitu perjalanan menuju kampung halaman. Mereka dengan rela mengantri demi bertemu dengan sanak famili di kampung halaman pada saat hari lebaran tiba. Mereka yang melakukan perjalanan melalui darat,laut dan udara masing-masing memiliki problematika dan cerita tersendiri. Contohnya pada jalur darat,mereka yang melalui jalur darat tak jarang terjebak macet di perjalanan sehingga perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh hanya 12 jam pada hari-hari biasa menjadi dua kali lipatnya ketika hari lebaran tiba, begitu juga dengan mereka yang melakukan perjalanan melalui jalur laut dan udara, mereka yang melakukan perjalanan melalui jalur ini biasanya disibukkan dengan antrian pengambilan tiket yang menumpuk. Pada liburan lebaran kemarin seperti lebaran-lebaran sebelumnya, saya dan keluarga berencana melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman menuju daerah sumatera selatan. Ritual lebaran ini biasa kami lakukan karena ayah dan ibu saya kedua-duanya berasal dari daerah yang sama.

Dua hari sebelum hari lebaran tiba saya dan keluarga berangkat menuju kampung halaman. Banyak persiapan yang kami lakukan sebelum melakukan perjalanan. Persediaan bahan makanan dan cemilan selama di perjalanan menjadi persyaratan yang wajib untuk melakukan perjalanan menuju kampung halaman. Pakaian juga diperiksa sehingga tidak ada kekurangan selama di kampung halaman dan hal yang tidak akan pernah dilupakan yaitu mengecek kondisi kendaraan sehingga perjalanan yang dilakukan terasa nyaman dan menyenangkan. Merasa semuanya telah siap dan kami pun berangkat pada pukul 21.00 wib. Selama di perjalanan saya yang menyetir kendaraan karena ayah saya klo diibaratkan seperti pemain sepak bola, sudah tidak produktif lagi untuk menyetir kendaraan dalam perjalanan yang jauh. Alhamdulillah perjalanan di tol dalam kota yang kami lalui tidak ada hambatan. Tiga jam berlalu dan jam menunjukkan pada pukul 12 malam akhirnya kami sampai pada gerbang tol merak yang akan membawa kami pada perjalanan yang “sedikit” mengarungi lautan, saya menyebutkannya sedikit karena perjalanan yang ditempuh melalui laut menurut saya tidak terlalu jauh yaitu sekitar 3 s/d 4 jam perjalanan. Sesampainya dipelabuhan merak kami terjebak macet yang amat panjang, antrian panjang terjadi lebih kurang sekitar 2 kilometer dari tempat pembayaran tiket masuk kapal. Kejadian seperti ini tak seperti biasa karena biasanya antrian terjadi setelah melalui tempat pembayaran tiket masuk kapal. Setelah kami melalui tempat pembayaran tiket kapal antrian tetap terjadi dan kali ini antrian masuk kapal yang membuat kami terjebak selama 12 jam. Hal ini sungguh mengherankan kami karena tak seperti biasanya kami terjebak macet seperti ini karena perjalanan yang kami lakukan sangat mepet dengan hari lebaran tiba sehingga kami berfikir bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan hanya orang-orang yang berkampung halaman didaerah lampung dan sekitarnya sehingga kami berfikir kemacetan kemungkinan tidak terjadi pada hari itu. Pukul 8 pagi keesokan harinya kami baru bisa menaiki kapal dan sampai pada pelabuhan baukahueni pada pukul 11 siang. Tak seperti biasanya karena biasanya jam 12 malam semalam kami telah menaiki kapal dan sampai di baukahueni pada pukul 4 pagi. Dari baukahueni kami melanjutkan perjalanan sesampainya pada tempat peristirahatan di daerah lampung selatan pada pukul 2 siang, kami melakukan makan siang dan solat zuhur,setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan.

Sampai pada pukul 9 malam akhirnya kami telah sampai di kampung halaman. Saya dan keluarga bergegas menurunkan barang-barang dan langsung bercengkrama dengan sanak famili sambil melakukan makan malam bersama seluruh keluarga besar. Setelah melakukan makan malam saya langsung menuju tempat tidur karena tubuh ini terasa amat lelah karena lamanya perjalanan yang tak seperti biasanya dan oleh karena besok tibanya hari lebaran sehingga saya menyiapkan tenaga untuk hari esok. Pagi pun tiba, banyak sakali terdengar suara ayam berkokok dan kicauan burung yang jarang sekali kita dapatkan di kota-kota besar sekarang ini. Saya pun bergegas melakukan mandi dan solat subuh berjamaah bersama keluarga. Setelah itu kami tak lupa menyantap ketupat lebaran sebagai hidangan sarapan di pagi hari kami. Setelah sarapan kami pun langsung menuju masjid agung yang berada di tengah-tengah desa tempat nenek dan kakek kami tinggal untuk melakukan solat idul fitri. Koran dan sadjadah tak lupa kami bawa untuk melakukan solat di halaman masjid yang biasanya seperti pada tahun sebelumnya selalu terjadi antrian yang berdesak-desakan di dalam masjid agung. Solat pun berlangsung dan kami pun tak lupa untuk mendengarkan ceramah setelah solat. Setelah solat ied selesai saya pun bergegas kembali menuju rumah nenek dan bermaaf-maafan kepada seluruh sanak famili dan tak lupa kepada kedua orang tua saya. Kami pun bersenda gurau dan melakukan kegiatan ini dengan hati yang amat gembira karena hal ini terjadi hanya satu tahun sekali. Banyak paman dan bibi yang merayakan nya dengan membagikan uang jajan kepada keponakan sehingga hari raya ini terasa amat begitu menyenangkan. Setelah bermaaf-maafan saya dan beberapa sepupu saya menuju ke rumah paman saya. Disana terdapat tiga kolam yang amat luas yang telah diisi banyak ikan oleh paman saya karena mengingat banyak keponakaknnya yang akan bermain di tempat tinggalnya selama liburan lebaran tiba. Kolam- kolam itu berisi ikan mas, gurame, mujair, nila, lele dan masih banyak lagi. Tak banyak basa-basi kami pun langsung mengeluarkan pancing yang kami miliki dan langsung meracik umpan andalan yang menjadi umpan andalan racikan paman kami disaat memancing. Kami pun langsung melemparkan pancing kami kearah yang diingikan dan banyak sekali ikan yang kami dapat, dengan lahap mereka memakan umpan-umpan yang kami berikan. Tak lama kemudian paman kami yang lain pun menyiapkan arang dan bumbu untuk membakar ikan yang kami dapat. Dan santap siang pun berlangsung dengan ikan hasil tangkapan saya dengan sepupu-sepupu saya yang lain. Di kolam itu juga terdapat perahu tim sar yang amat besar, kami pun tak ragu untuk menaikinya. Malam hari pun tiba, saya dan beberapa sepupu saya kembali kerumah nenek untuk istirahat dan kembali bermain esok hari. Keesokan hari pun tiba, kami sekeluarga serta sanak family berniat untuk berziarah ke makam nenek moyang kami. Disana banyak terdapat makam yang telah amat lama usianya. Ada yang berumur sekitar 100 tahun dan ada pula yang telah berumur 50 tahun silam. Begitu pula dengan ukuran dari kuburan-kuburan yang berada disana. Bentuknya amat unik dan jarang ditemukan pada kuburan-kuburan saat ini. Ada yang bentuknya amat panjang sekitar 4 meter, yaitu kuburan nenek moyang saya, dan ada pula yang berukuran amat kecil.

Satu minggu berlalu. Banyak cerita yang masih dapat saya ceritakan selama liburan lebaran tiba. Namun itulah hal-hal yang terpenting pada saat saya liburan lebaran kemarin. Liburan lebaran merupakan satu hal yang terpenting dalam hidup saya karena pada saat itulah saya dapat bercengkrama dan bersilaturahmi dengan sanak famili yang berada di sana.

Rabu, 25 November 2009

Perjuangan Untuk Para Pahlawan

Hari pahlawan diperingati untuk mengenang pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945. Gelar Pahlawan diberikan kepada mereka yang berjuang dalam proses kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Secara lengkap, disebut Pahlawan Nasional. Secara tidak resmi, kitapun mengenal sebutan pahlawan yang diberikan untuk mencerminkan perjuangan, pengabdian, semangat dan kemenangan. Contohnya, olahragawan yang mengharumkan nama Indonesia di pertandingan dunia dikatakan sebagai pahlawan olahraga. Para siswa siswi yang mengangkat nama negara melalui kompetisi tingkat internasional juga pahlawan di bidangnya. Para guru yang mendidik kita disebut pahlawan tanpa tanda jasa.

Pada era modern ini banyak orang yang melupakan jasa para pahlawan. Seperti kata-kata mutiara orang bijak, mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Kita sebagai warga Negara Indonesia harus menjunjung tinggi jasa para pahlawan dengan cara menjaga apa yang telah di raih oleh mereka, para pendahulu kita. Kita tidak perlu berjuang dengan senjata layaknya para pahlawan pejuang di Negara kita. Kemerdekaan telah mereka raih hanya saja kita harus menjaganya. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan menghargai para pahlawan kita yaitu dengan cara mengabdi kepada Negara demi kepentingan rakyat dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Sangat banyak persoalan yang ada di dalam Negara kita seolah-olah kita melupakan apa yang telah mereka perjuangkan selama ini kepada kita. Persoalan besar kita adalah persoalan kemiskinan, kebodohan, kemelaratan politik serta apatisme. Hal ini berkaitan dengan cara berpikir. Kita terbiasa tidak mau berjuang sebab kita mewarisi sebuah negeri yang sudah merdeka. Kita terbiasa hidup dalam kenyamanan kemapanan yang ada. Jadi hendaklah kita mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa. Mengabdilah kepada Negara semata-mata karena ingin mengikuti jejak para pahlawan yang telah mendahulukan kita.

Jadi, kita teruskan berjuang dan penuhi hari-hari dengan semangat. Jadilah yang terbaik di bidang yang kalian tekuni sehingga bangsa ini menjadi harum namanya di kancah internasional. Dan kita sebagai manusia biasa sebisanya menjaga budaya-budaya yang dimiliki oleh negeri tercinta ini sehingga apa yang telah kita raih tidak serta merta menjadi sia-sia.

HARI GURU NASIONAL

25 November adalah Hari Guru Nasional. Banyak siswa memperingatinya dengan cara melakukan acara upacara bendera di halaman sekolah. Bagaimana dengan kita? Sempatkah kita mengingat mereka atau bahkan menyebut mereka dalam sepotong doa? Semoga kita tidak dengan mudah melupakan guru-guru yang pernah hadir dalam kehidupan kita yang turut andil memberi lekukan pahatan penuh kasih sayang dalam perjalanan hidup ini, Guru adalah asal kata dari yang pantas digugu (dijadikan teladan).

Pahlawan tanpa tanda jasa adalah sebutan yang memang layak diberikan kepada mereka yang mendedikasikan diri untuk mendidik dan mengajar generasi penerus demi kemajuan bangsa tanpa ada rasa niat untuk selalu dikenang dan disanjung. Banyak guru yang mengabdikan diri di pelosok, seperti salah seorang guru yang ada dalam cerita novel berjudul laskar pelangi. Saya sangat terharu melihat dedikasi dan usaha para guru untuk terus menambah ilmu demi sebuah tuntutan profesi.

Paza zaman modern, dibutuhkan pengajaran yang professional. Guru-guru yang professional di bidangnya amat dibutuhkan di jaman modern ini supaya anak didik yang dihasilkannya mampu menjawab tantangan jaman. Apakah tuntutan profesionalisme itu sudah sejalan dengan perhatian terhadap kesejahterannya?. Program sertifikasi guru adalah suatu usaha untuk meningkatkan kompetensi guru-guru kita, hanya masalahnya apakah setiap guru mempunyai akses yang sama besar untuk mengikuti program ini.

Selamat hari guru, terima kasih untuk guru-guru di seluruh Indonesia juga untuk guru-guru formal dan non formal yang pernah berjasa menorehkan ilmu dalam diri ini. Semoga amal ibadah dan perbuatan baik guru kita senantiasa dapat diterima oleh Tuhan YME.

Cicak VS Buaya

Konflik antar lembaga KPK dan Polri saat ini telah menyita perhatian banyak pihak. Masyarakat yang menjadi penonton setia kedua lembaga tersebut dibuat bingung pada setiap adegan drama ini. Padahal kedua lembaga ini mempunyai andil yang sangat besar dalam menegakkan kebenaran dan melindungi serta melayani masyarakat. Drama ini berawal dari terbunuhnya direktur PT Putra Rajawali Banjaran yang menjadikan ketua KPK, Antasari Ashar sebagai tersangka pada kasus tersebut. Kemudian drama itu berlanjut pada kasus Bibit & Chandra Hamzah yang dalam beberapa waktu yang lalu sempat ditetapkan oleh Polri sebagai tersangka kasus penyalahgunaan wewenang terkait pencekalan tersangka korupsi direktur PT Masaro Radiocom, Anggoro Widjojo. Lalu setelah itu disusul oleh kasus penyadapan telepon selular milik Anggodo Widjojo ( adik dari Anggoro Widjojo) oleh lembaga KPK dimana pada proses penyadapan tersebut terdapat beberapa nama petinggi Polri yang disebut didalam percakapan, diantaranya Komjenpol Susno Duaji yang namanya tesebut 28 kali pada proses penyadapan percakapan yang diakukan oleh KPK. kedua lembaga ini saling “tuduh-menuduh” demi menegakkan keadilan. Akan tetapi menurut saya sikap tuduh menuduh dan saling membalas ini terlalu ekstreem seolah-olah menunjukan kepada kita bahwa lembaga yang telah bertahun-tahun dalam menjalankan tugasnya di Negara ini tidak dapat bekerja sama dengan baik sehingga timbul sikap saling menyalahkan dan sedemikian rupa membuat drama semenarik mungkin sehingga public dapat menaruh simpati kepada kedua lembaga tersebut. Menurut saya tidak pernah timbul kesalahan pada kedua lembaga ini. Masalah ini bukanlah kesalahan dari kedua lembaga melainkan kesalahan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab didalam masing-masing lembaga tersebut. Melihat permasalahan yang terjadi didalam kedua lembaga ini, kita sebagai masyarakat sebaiknya tidak mudah terpancing oleh pemberitaan publik & kita sebagai masyarakat awam sebaiknya cukup mendoakan kepada Tuhan YME agar masalah yang dihadapi oleh kedua lembaga ini dapat terselesaikan dengan tuntas.

Contoh kalimat yang baik tetapi benar & yang baik tetapi tidak benar

Contoh kalimat yang baik tetapi tidak benar :

1. Ke pasar kemiri bang, berapa?

2. Ia menduduki juara pertama.

3. Budi membawa mobil ke kampus.

4. Berapa nih, bang, rotinya?

5. Angkot itu menaiki penumpang.

Contoh kalimat yang baik dan benar :

1. Berapa harganya sayur bayem ini bu?

2. Ia menjadi juara pertama.

3. Apakah abang becak bersedia mengantar saya ke pasar kemiri dan ongkosya berapa?

4. Budi pergi ke kampus dengan mengendarai sepeda motor.

5. Ia membelikan adiknya sepeda motor.